ASRUL PALLAWA TU BAJENG

http://asrulpallawa.blogspot.com/

Lahirnya Ide KB di Indonesia

Pada awal kemerdekaan jumlah penduduk yang besar masih sangat diperlukan sebagai potensi bangsa dalam pembangunan, sehingga sikap pemerintah secara tidak lansung membiarkan pertumbuhan penduduk yang cepat dan belum mempertimbangkan pandangan jauh kedepan.
Dalam perkembangan selanjutnya usaha pembangunan ternyata berjalan tidak lancar, karena berbagai ketegangan politik dan timbulnya inflasi yang tinggi sehingga membuat Indonesia jatuh ke dalam kemandegandan keterbelakangan ekonomi. Di lain pihak masyarakat kita masih beranggapan bahwa jumlah penduduk yang besar masih merupakan potensi dalam mengelolah sumber daya alam. Di Indonesia usaha membatasi kelahiran (Birth control) secara individual telah banyak dilakukan orang secara tradisional. Angka kematian bayi Indonesiatergolong tinggi, begitu pula kematian ibu-ibu pada saat melahirkan. Hal ini tidak akan terjadi apabila orang sudah mulai merencanakan dan mengatur angka kematian.
Dalam memperkenalkan KB di Indonesia, para tokoh KB umumnya mengaitkan dengan segi kesehatan, sebagai contoh Yayasan Kesejahteraan Keluarga (YKK) yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 12 November 1952. Dalam perkembangan selanjutnya pelayanan KB diberikan di Balai kesehatan ibu dan anak (BKIA).




Perkembangan Gerakan KB Nasional


Proses pembentukan LKBN tidak dapat terlepas dari peranan PKBI. Dalam kongres I pada tahun 1976 kesimpulan laporan-laporan cabang yang sudah tersebar dihampir seluruh Indonesia menyatakan bahwa pada umumnya gagasan KB diterima dengan baik oleh masyarakat. Dengan dasar laporan tersebut, kongres menyampaikan himbauan kepada pemerintah agar program KB dijadikan sebagai program pemerintah.
Sebagai langkah pertama Menteri Kesejahteraan Rakyat Dr.K.H. Idham Chold membentuk panitia ad-hoc yang bertugas mempelajari kemungkinan KB dijadikan program nasional. Dalam pertemuaan Presiden dengan panitia ad-hoc Februari 1968 Presiden menyatakan bahwa pemerintah menyetujui gerakan KB yang diselenggarakan Masyarakat dengan dibantu dan dibimbing oleh pemerintah. Maka keluarlah intruksi Presiden No.26 Tahun 1968 kepada Mentri Kesejahteraan Rakyat pada tanggal 11 Oktober 1968 mengeluarkan SK No.35/KPTS/Kesra/1968 tentang pembentukan sebuah lembaga Keluarga Berencana Nasional, maka pada tanggal 17 Oktober 1968 dengan SK No.36/KPTS/kesra/X/1968,dibentuklah LKBN berstatus sebagai lembaga semi pemerintah. Kemudian pemerintah memutuskan bahwa sudah waktunya mengambil alih Program KB menjadi Program pemerintah sebelumnya. Dengan alasan tersebut diatas program KB dijadikan Program Nasional sedangkan untuk mengelolanya dibentuklah Badan Keluarga Nasional dengan Kepres No.8 tahun 1970,dasar pembentukan BKKBN adalah :
1. Program KB Nasional perlu ditingkatkan dengan jalan lebih dimanfaatkan dan memperluas  
    kemampuan fasilitas serta sumber yang tersedia.
2. Program tersebut perlu ditingkatkan pula dengan mengikutsertakan baik masyarakat maupun 
    pemerintah secara maksimal.
3. Program KB ini perlu diselenggarakan dan terencana kearah terwujudnya tujuan dan sasaran yang 
    ditetapkan.

Sejarah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Saat terbentuknya Keluarga Berencana Indonesia. Organisasi ini Kemudian berkembang menjadi organisasi dalam bentuk Lembaga Keluarga Berencana pada tanggal 16 Agustus 1968,sebagai wadah proses pemasyarakatan Keluarga Berencana kepada masyarakat. Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, proses pemasyarakatan program Keluarga Berencana menunjukkan prestasi dan hasil yang mengembirakan dengan ditandai oleh kesiapan masyarakat untuk menerima program nasional. Atas dasar itu, pemerintah memutuskan untuk mengambil ahli program KB menjadi program nasional, yang pelaksanaannya dikoordinasikan sepenuhnya oleh pemerintah, menyusul keluarnya Keputusan Presiden Nomor 8 tahun 1970 tentang pembentukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ). Dalam perkembangannya organisasi BKKBN mengalami beberapa kali perubahan sesuai dengan tuntutan dinamika organisasi dan tuntutan masyarakat.


1. Organisasi BKKBN berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1970 Berdasarkan Keppres nomor 8 Tahun, ini program Keluarga Berencana diarahkan pada 6 Provinsi di Jawa dan Bali yaitu : DKI Jakarta,Jawa Barat,jawa Tengah,Jawa Timur,DI Yogyakarta dan Bali. Keenam provinsi tersebut merupakan daerah yang penduduknya cukup besar,sehingga dijadikan perintis program Keluarga Berencana.
2. Oganisasi BKKBN berdasarkan Keppres 33 Tahun 1972. Setelah Program berjalan kurang lebih 2 tahun, dirasakan organisasi yang ada sesuai lagi dengan tingkat kemajuan dan perluasan program KB itu sendiri, disamping itu fungsi BKKBN yang meliputi perencanaan penilaian dan pengawasan program belum, dapat dilaksanakan dengan baik, karena fungsi – fungsi tersebut tak tergambar dalam struktur BKKBN. Atas dasar itu, Presiden mengembangkan dan penyempurnaan Organisasi BKKBN dengan Keppres 33 tahun 1972, status BKKBN dipertegas dan diperjelas sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan langsung dibawah Presiden.  Pada tahap ini hal yang terpenting adalah adanya perluasan program Keluarga Berencana ke 10 Provinsi diluar Jawa Bali atau disebut sering LJBI I. Adapun ke 10 Provinsi terebut adalah : D.I Aceh, Sumatera Utara, Sumbar,Sumsel, Sulut,Kalbar, Kalsel, dan NTB.
3. Organisasi berdasarkan Keppres, Nomor 38 Tahun 1978. Dalam periode Keppres Nomor 38 Tahun 1978, jangkauan program program KB Nasional diperluas lagi kesebelas propinsi diluar Jawa Bali II yaitu : Jambi, Bengkulu, Riau, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Irian Jaya, dan Timor – Timur. Sehingga seluruh wilayah Republik Indonesia sudah dijangkau oleh program KB Nasional.

Visi dan Misi Organisasi
 
Mewujudkan Keluarga Berkualiatas untuk Membangun Jawa Barat sebagai Provinsi Termaju di Indonesia dan Mitra Terdepan Ibu Kota Negara pada Tahun 2010. Visi tersebut mengandung nilai-nilai: kehidupan keluarga dan masyarakat Jawa Barat,yaitu: Silih Asah,Silih Asih,Silih Asuh pikeun ngawujudkeun Masyarakat anu Cageur, Bager, Pinter tur Singer, sedangakan nilai-nilai keluarga berkualitas secara nasional, yaitu: sejahterah, sehat, maju, mandiri, jumlah anak ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis,bertaqwa kepada Tuhan YME.
Misi Organisasi:
1. Memperkuat peran keluarga dalam upaya pengaturan kelahiran, ekonomi keluarga dan pendidikan 
    keluarga.
2. Memperkuat piñata-laksanaan Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga.
3. Memantapkan pola penggerakan keluarga melalui pendekatan kultur.
4. Menumbuh –kembangkan kemandirian keluarga dalam mengakses sumber-sumber pembangunan 
    di bidang kesehatan reproduksi,pendidikan keluarga dan ekonomi keluarga.
5. Menigkatkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak keluarga serta penanggulan masalah 
    kesehatan reproduksi.
6. memantapkan kualitas SDM pengelolah program untuk terselenggaranya pelayanan prima yang 
    memuaskan keluarga.
7. mengembangkan kemitraan dengan prinsip saling menguntungka


0 komentar:

Posting Komentar

Profil Asrul

Foto saya
Gowa, Sulawesi-Selatan, Indonesia
Gangga, Kel. Tamallayang, Kec. Bontonompo Kab. Gowa Provinsi Sul-Sel

Like Box

Time

My Pagerank

Anging Mamiri

About this blog

Tentang BKKBN

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) seiring dengan perubahan paradigma di masyarakat dalam pengelolaan KB Nasional, ingin menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Pembangunan di Indonesia sejak awal reformasi, hingga era desentralisasi dan globalisasi, serta good government, akan banyak mewarnai perjalanan program KB ke depan.

Rencana dan strategi BKKBN dalam merumuskan kembali visi dan misi, yaitu “Seluruh keluarga ikut KB dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera” oleh Dr. Sugiri Syarif, MPA selaku Kepala BKKBN, dalam Talkshow Rebranding BKKBN, yang dilakukan di studio BKKBN, Halim Perdana Kusuma, beberapa waktu lalu, sempat mengulas sediit sejarah BKKBN.

Pada tahun 1970, pemerintah membentuk BKKBN, sebagai institusi yang melaksanakan program atau bertanggung jawab terhadap KB. Waktu itu pemerintah merasa bahwa masalah kependudukan harus ditangani secara serius. Sehingga tidak saja hanya pada pelayanan yang regular saja.

Dalam perjalanannya, BKKBN sukses melaksanakan programnya pada tahun 1980-1990. dengan adanya bukti, bahwa Indonesia sempat menjadi kiblat dunia Internasional dalam pengelolaan KB.diketahui juga tidak kurang dari sekitar 4 ribu peserta dari sekitar 97 negara telah belajar KB di Indonesia.
Asrul Pallawa. Diberdayakan oleh Blogger.

Archives

share

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Entri Populer

Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates