ASRUL PALLAWA TU BAJENG

http://asrulpallawa.blogspot.com/

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan kalau tahun ini penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun.

"Tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia capai 250 juta," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo Alimoeso

Angka yang cukup tinggi ini dinilai Sudibyo disebabkan oleh beberapa faktor penting. Menurut Sudibyo, situasi kependudukan Indonesia dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Dinamika.

Secara Kualitas, Sudibyo menilai bukan hanya pengaruh jumlah saja yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk tetapi juga secara struktur dan penyebaran.

"Jumlah penduduk Indonesia tahun 2012 sekitar 230 juta jiwa. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk bukan hanya berdasarkan faktor jumlah tapi juga struktur dan persebaran," jelas Sudibyo.

Struktur ini dipengaruhi oleh Triple Burden, yaitu jumlah usia sekolah dan balita sebesar 28,87%, angkatan kerja 63,54%, dan lansia (lanjut usia) mencapai 7,59%. Sudibyo menilai kalau jumlah ini akan terus meningkat terutama lansia yang saat ini sudah menembus angka 17 juta jiwa.

Kemudian, faktor lainnya dalam kuantitatif adalah pesebaran. Menurut Sudibyo, penyebaran penduduk Indonesia masih terfokus di pulau Jawa.

"Penyebaran penduduk Indonesia masih menggunakan data sensus tahun 2010, masih konsen di pulau Jawa. Walaupun otonomi sudah dilakukan selama 10 tahun sejak tahun 2000 hingga 2010, hanya sekitar 2% orang Jawa yang pergi keluar pulau lain seperti Papua dan Sumatera," jelas Sudibyo yang ditemui di Kantor BKKBN, Senin (25/2/2013).

Sementara itu, faktor lainnya selain kuantitas adalah kualitas yang mencakup kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.

"Hal ini juga penting karena Indonesia masih berada di urutan 124 dari 187 untuk kualitas Sumber Daya Manusia," ungkapnya.

Setelah mengetahui faktor tersebut, Sudibyo menyampaikan kalau masalah dalam kependudukan di Indonesia ini adalah tingkat fertilitas dan mortalitas yang masih stagnan.

"Angka kelahiran dan kematian bayi yang terus meningkat tidak sejalan dengan pasangan yang menggunakan program Keluarga Berencana," jelasnya.

Hal ini dibuktikan dengan data unmeet need (kenaikan jumlah pasangan yang sudah tidak ingin menggunakan KB lagi, tapi fasilitasnya tidak terlayani dengan baik). Kenaikan ini menurut Sudibyo untuk di Jakarta masih tinggi.

Untuk itu, BKKBN berharap kedepannya bisa meningkatkan dan pemerataan akses pelayanan KB, khususnya untuk sinkronisasi kebijakan antara program KB dengan sektor pembangunan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Profil Asrul

Foto saya
Gowa, Sulawesi-Selatan, Indonesia
Gangga, Kel. Tamallayang, Kec. Bontonompo Kab. Gowa Provinsi Sul-Sel

Like Box

Time

My Pagerank

Anging Mamiri

About this blog

Tentang BKKBN

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) seiring dengan perubahan paradigma di masyarakat dalam pengelolaan KB Nasional, ingin menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Pembangunan di Indonesia sejak awal reformasi, hingga era desentralisasi dan globalisasi, serta good government, akan banyak mewarnai perjalanan program KB ke depan.

Rencana dan strategi BKKBN dalam merumuskan kembali visi dan misi, yaitu “Seluruh keluarga ikut KB dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera” oleh Dr. Sugiri Syarif, MPA selaku Kepala BKKBN, dalam Talkshow Rebranding BKKBN, yang dilakukan di studio BKKBN, Halim Perdana Kusuma, beberapa waktu lalu, sempat mengulas sediit sejarah BKKBN.

Pada tahun 1970, pemerintah membentuk BKKBN, sebagai institusi yang melaksanakan program atau bertanggung jawab terhadap KB. Waktu itu pemerintah merasa bahwa masalah kependudukan harus ditangani secara serius. Sehingga tidak saja hanya pada pelayanan yang regular saja.

Dalam perjalanannya, BKKBN sukses melaksanakan programnya pada tahun 1980-1990. dengan adanya bukti, bahwa Indonesia sempat menjadi kiblat dunia Internasional dalam pengelolaan KB.diketahui juga tidak kurang dari sekitar 4 ribu peserta dari sekitar 97 negara telah belajar KB di Indonesia.
Asrul Pallawa. Diberdayakan oleh Blogger.

Archives

share

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Entri Populer

Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates